Sabtu, 15 Desember 2012

Pengingat Diri

Menjadi melatilah, meski itu juga
sangat tidak mudah...

Sebab ia akan tebar harum wewangian tanpa meminta balasan. Sebab ia begitu putih, seolah tanpa cacat. Sebab ia tak takut hadapi angin dengan mungil tubuhnya. Sebab ia tak ragu hadapi hujan yang membuatnya basah. Sebab ia tak pernah iri melihat mawar yang merekah segar. Sebab ia tak pernah malu pada bunga matahari yang menjulang tinggi. Sebab ia tak pernah rendah diri pada anggrek yang anggun. Sebab ia tak pernah dengki pada tulip yang berwarna warni. Sebab ia tak gentar layu karena pahami hakikat hidupnya..

Pengingat Diri


Menjadi elanglah dengan segala keperkasaannya, meski itu juga tidak mudah...



Sebab ia harus melayang tinggi menembus birunya langit. Sebab ia harus melanglang buana untuk mengenal medannya. Sebab ia harus melawan angin yang menerpa dari segala penjuru. Sebab ia harus mengangkasa jauh tanpa takut jatuh. Sebab ia harus kembali ke sarang dengan makanan di paruhnya. Sebab ia harus menukik tajam mencengkeram mangsa. Sebab ia harus menjelajah cakrawala dengan kepak sayap yang membentang gagah.

FPKS Berikan Pengawalan Untuk RUU Produk Halal Sampai Disahkan


Islamedia - RUU Jaminan Produk Halal (JPH) tengah dibahas DPR. RUU itu menjadi penting karena memberikan kepastian kehalalan bagi konsumsi masyarakat, terutama umat muslim sebagai komponen terbesar di Indonesia. Untuk itu, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) siap mengawal RUU tersebut hingga disahkan.


"RUU ini adalah sebagai payung hukum bagi konsumen. Sehingga Fraksi PKS dan semua fraksi di DPR RI tentu akan mengawal RUU JPH sampai disahkan menjadi undang-undang," kata Ketua DPP PKS Bidang Pengembangan Ekonomi dan Kewirausahaan, Jazuli Juwaeni di Kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (14/12/2012).

Jazuli juga mengatakan upaya mengawal ini harus dilakukan secara sinergi oleh semua fraksi di DPR. Jika RUU JPH sudah disahkan, tambah Jazuli, hak-hak konsumen lebih terjamin karena jelas setiap produk harus ada label halalnya.

Wartawan Reuters Pun Dihajar Tentara Israel

Islamedia - Tentara Israel menghajar dua kamerawan Reuters, ditelanjangi dan lalu ditembaki dengan gas air mata. Akibatnya, salah satu dari jurnalis ini harus mendapatkan perawatan rumah sakit.

Militer Israel menyatakan akan merespons kasus ini secepatnya. Namun, tak memberikan penjelasan mengapa peristiwa ini terjadi di Hebron, pada Rabu malam, 12 Desember 2012 itu. "Komandan brigade daerah akan melakukan penyelidikan," kata Juru Bicara Angkatan Bersenjata Israel, Avital Leibovich melalui e-mail.


Dua jurnalis itu, Yousri Al Jamal dan Ma'amoun Wazwaz, menyatakan, patroli berjalan kaki menghentikan mereka saat berkendara dekat titik pemeriksaan, di mana seorang remaja Palestina sebelumnya ditembak mati oleh penjaga perbatasan Israel. Mobil mereka jelas ditandai dengan tulisan "TV" dan mereka berdua mengenakan jaket biru bertuliskan "Press" di bagian depan.

Pengingat Diri

Menjadi pohonlah yang tinggi menjulang, meski itu tidak mudah...


  

Sebab ia akan tatap tegar menyongsong bara mentari yang terus menyala setiap siangnya. Sebab ia akan meliuk halangi angin yang bertiup kasar. Sebab ia akan terus menjejak bumi hadapi gemuruh sang petir. Sebab ia akan hujamkan akar yang kuat untuk menopang. Sebab ia akan menahan gempita hujan yang coba merubuhkan. Sebab ia akan senantiasa berikan bebuahan yang manis dan mengenyangkan. Sebab ia akan berikan tempat bernaung bagi burung-burung yang singgah di dahannya. Sebab ia akan berikan tempat berlindung dengan rindang daun-daunnya.

Dakwah Tidak Dapat Dipikul Orang Manja


Oleh: Drs. DH Al Yusni
Perjalanan dakwah yang kita lalui ini bukanlah perjalanan yang banyak ditaburi kegemerlapan dan kesenangan. Ia merupakan perjalanan panjang yang penuh tantangan dan rintangan berat.

Telah banyak sejarah orang-orang terdahulu sebelum kita yang merasakan manis getirnya perjalanan dakwah ini. Ada yang disiksa, ada pula yang harus berpisah kaum kerabatnya. Ada pula yang diusir dari kampung halamannya. Dan sederetan kisah perjuangan lainnya yang telah mengukir bukti dari pengorbanannya dalam jalan dakwah ini. Mereka telah merasakan dan sekaligus membuktikan cinta dan kesetiaan terhadap dakwah.





Cobalah kita tengok kisah Dzatur Riqa’ yang dialami sahabat Abu Musa Al Asy’ari dan para sahabat lainnya –semoga Allah swt. meridhai mereka. Mereka telah merasakannya hingga kaki-kaki mereka robek dan kuku tercopot. Namun mereka tetap mengarungi perjalanan itu tanpa mengeluh sedikitpun. Bahkan, mereka malu untuk menceritakannya karena keikhlasan dalam perjuangan ini. Keikhlasan membuat mereka gigih dalam pengorbanan dan menjadi tinta emas sejarah umat dakwah ini. Buat selamanya.


Jumat, 14 Desember 2012

Pengingat Diri



Menjadi kupu-kupulah, meski itu tak mudah...



  
Sebab ia harus melewati proses-proses sulit sebelum dirinya saat ini. Sebab ia lalui perjalanan panjang tanpa rasa bosan. Sebab ia bersembunyi dan menahan diri dari segala yang menyenangkan, hingga kemudian tiba saat untuk keluar.